Pondok Pesantren Nahdlatussubban Rayakan Harlah ke-60 dan Haflah At-Takhrij dihadiri Tokoh Nasional Gus Halim Iskandar


Pacitan, NHD Online
Memasuki usia ke—60 tahun, Pondok Pesantren Nahdlatussubban menggelar perhelatan akbar Haflah At-Takhrij Madrasah Diniyah sekaligus Wisuda Tahfidz Al Qur’an 30 Juz & Juz 30 pada Sabtu, 10 Mei 2025. Acara yang ini menjadi puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-60 Pondok Pesantren Nahdlatussubban, dihadiri oleh santri, tokoh agama, dan undangan terkemuka, termasuk dua tokoh nasional, Gus Halim (Pengasuh PP. Manbaul Ma’arif Denanyar Jombang) dan Gus R. Abdul Haris Hamid (Gus Haris) pengasuh PP Nurul Istadz Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
Acara yang berlangsung sejak sore hingga malam hari itu dibuka dengan rangkaian ibadah dan seni islami. Usai Sholat Maghrib berjamaah, para santri menampilkan kreasi seni yang memadukan nilai religi dan budaya, seperti Tari Kun Anta, Pidacil (deklamasi ayat Al-Qur’an dengan irama khas), serta pembacaan surat Al-Mulk secara tartil. Tak kalah mengharukan, para santri cilik membawakan lantunan nadzom Asmaul Husna dan Aqidatul Awwam dengan penuh semangat, menggambarkan kedalaman ilmu agama yang ditanamkan sejak dini.
Acara juga diawali dengan Tim Sholawat Syubbanul Asyiq yang membawakan sholawat nabi dengan iringan rebana, dilanjutkan Mahallul Qiyam . Sebelum memasuki acara inti, seluruh hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, dan Menyanyikan Mars Pondok Pesantren Nahdlatussubban, meneguhkan komitmen pesantren dalam mengintegrasikan nilai kebangsaan dengan keislaman.
Dalam wawancara yang dilakukan tim NHD Online, Gus Zain selaku Ketua Panitia menyampaikan, “Haflah At-Takhrij ini bukan sekadar seremonial, tetapi bukti komitmen kami dalam mencetak generasi yang unggul secara intelektual dan spiritual.”
Acara semakin istimewa dengan kehadiran Gus Halim Iskandar (Saudara Cak Imin), tokoh nasional yang juga sebagai pengasuh slah satu pondok Pesantren di Jombang Jawa Timur.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi peran Nahdlatussubban selama enam dekade: “Pesantren ini telah menjadi mercusuar ilmu, bukan hanya bagi warga sekitar, tetapi juga bagi bangsa, dan sampeyan harus percaya diri, harus bangga karena tanpa adanya pesantren maka tidak akan ada Indonesia ini, artinya Pesantren adalah Punjer negara kesatuan republik Indonesia”.
Sebelum tiba pada acara puncak yang dinanti-nantikan, yakni mauidzoh hasanah yang akan membekali para hadirin dengan nasihat keagamaan, rangkaian acara penting telah terlebih dahulu dilaksanakan. Momen krusial tersebut meliputi pembacaan Surat Keputusan (SK) kelulusan bagi para santri Madin Ulya yang telah menyelesaikan jenjang pendidikannya. Setelah itu, suasana khidmat menyelimuti prosesi wisuda Tahfidz, yang mencakup wisuda bagi para santri yang telah berhasil menghafal Juz 30, serta wisuda istimewa bagi mereka yang telah menuntaskan hafalan Al-Qur'an 30 Juz dengan penuh ketekunan.
Sementara itu, Mauidzoh Hasanah menjadi puncak acara dengan menghadirkan Gus R. Abdul Haris Hamid sebagai pemateri utama. Dalam sesi inti ini, Gus R. Abdul Haris Hamid hadir sebagai pemateri utama menyampaikan tausiyah dan arahan bagi para santri dan hadirin. Pesan inspiratifnya ditutup dengan tepuk tangan meriah, menguatkan komitmen alumni sebagai penerus dakwah.
Pondok Pesantren Nahdlatussubban didirikan pada 1965 dengan visi menjadi pusat pendidikan yang memadukan kurikulum agama dan umum. Selama 60 tahun, pesantren ini telah meluluskan santri yang berkarya di berbagai bidang, mulai dai, guru, hingga profesional di instansi pemerintahan. Haflah At-Takhrij kali ini juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang tersebut.
Acara ditutup dengan doa bersama yang diiringi harapan agar pesantren tetap istiqomah dalam mengemban misi mencerdaskan bangsa. Seperti disampaikan Gus Zain, “Usia 60 tahun adalah masa kedewasaan. Kami akan terus berinovasi, membuka program baru, dan memperluas jaringan untuk menjawab tantangan zaman.”
Dengan semangat Harlah ke-60, Pondok Pesantren Nahdlatussubban kembali menegaskan komitmennya sebagai guardian of tradition and agent of change, siap mencetak generasi Qur’ani yang berkontribusi bagi Indonesia dan dunia.
-
penerimaan santri baru 2025-2026
1,792 -
Santri Pondok Pesantren Nahdlatussubban Raih Prestasi dalam Lomba MTQ dalam Pekan Olahraga dan Seni tingkat Madrasah Aliyah (MA) Se-Kabupaten Pacitan
511 -
Penetapan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H
245 -
Penetapan libur dan masuk awal Ramadhan 1446 H
229 -
Safari Ramadan, Menapaki Jejak pengabdian dan Dakwah
207 -
Nasionalisme Santri
198 -
Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatussubban Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-280
185 -
Indonesia Gelap dan Ramadhan
180