Santri Nahdlatussubban Pacitan Belajar Kewirausahaan Perikanan Bersama Mujeng Fishery

author avatar
PP Nahdlatussubban
Jun 09, 2025 2 months ago
hero image

Pacitan, NHD Online

Pelatihan Kewirausahaan Perikanan Warnai Semangat Santri Pondok Pesantren Nahdlatussubban Pacitan

Dalam upaya nyata membekali santri dengan keterampilan praktis dan menumbuhkan jiwa wirausaha, Pondok Pesantren Nahdlatussubban Pacitan menyelenggarakan "Pelatihan Budidaya Perikanan" yang berlangsung pada hari Senin (9/6/2025). Kegiatan kolaboratif yang digelar di Auditorium KH. Masduki Dja'far ini merupakan hasil sinergi antara pesantren dengan Mujeng Fishery, sebuah pelaku usaha perikanan lokal yang berpengalaman.

Acara dibuka secara khidmat, menandai dimulainya rangkaian pembelajaran yang inspiratif. Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan keikutsertaan dalam membagikan ilmu, panitia penyelenggara secara khusus menyerahkan sertifikat penghargaan dan kenang-kenangan kepada pemateri utama, Radina Mardika, pengusaha sekaligur owner Mujeng Fishery.

Memasuki inti acara, Radina Mardika memaparkan materi mendalam bertajuk "Kewirausahaan di Sektor Perikanan". Ia membuka wawasan para santri dengan mengartikan kewirausahaan sebagai" suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai baru melalui inovasi dan kreativitas, guna memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menjawab peluang yang ada". Paparan ini menjadi fondasi filosofis bagi para santri yang berpotensi terjun ke dunia usaha.

Tidak hanya teori kewirausahaan, para santri juga dibekali dengan pengetahuan teknis budidaya perikanan yang komprehensif. Radina menjelaskan tahapan krusial, dimulai dari kriteria pemilihan lokasi yang ideal, yaitu "dekat dengan sumber air, memiliki ruang terbuka yang memadai, dan mendapatkan paparan sinar matahari langsung secara optimal". Penekanan juga diberikan pada pentingnya pemantauan kualitas air, dengan parameter kunci seperti tingkat keasaman (pH) air yang harus dijaga pada rentang 6,5 – 8,5 dan suhu air yang stabil antara 25°C – 30°C untuk mendukung pertumbuhan ikan yang sehat.

Puncak acara sekaligus sesi yang paling dinantikan adalah praktek langsung budidaya ikan. Para santri dengan antusias diajak untuk terjun ke lapangan guna mempraktikkan secara nyata teknik penebaran benih ikan lele yang benar dan efektif. Pemilihan ikan lele (Clarias sp.) sebagai fokus pelatihan dijelaskan sebagai langkah yang strategis.

"Ikan lele memiliki keunggulan masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar ± 3 bulan, menjadikannya sangat cocok untuk kalangan pemula yang ingin memulai usaha budidaya dengan siklus cepat dan modal terjangkau," jelas Radina memotivasi para santri.

Melalui perpaduan yang harmonis antara penguatan konsep kewirausahaan, penguasaan teknik budidaya, dan pengalaman praktik langsung, Pondok Pesantren Nahdlatussubban Pacitan meneguhkan komitmennya. Pesantren tidak hanya berfokus pada keunggulan santri dalam ilmu agama, tetapi juga secara aktif mempersiapkan generasi muda yang mandiri secara ekonomi dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Pelatihan ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi lahirnya para wirausahawan muda perikanan baru yang berakar dari nilai-nilai pesantren dan siap berkontribusi bagi perekonomian daerah.